A. Apa Ciri-ciri dari
Benda-benda di Lingkungan Sekitar?
Benda adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kita.
B. Bagaimanakah Mengklasifikasikan Makhluk
Hidup?
1.
CIRI-CIRI MAKHLUK HIDUP
Gunung,
bunga, batu, kupu-kupu, rumput, mawar, dan manusia adalah sebagian contoh
makhluk ciptaan Tuhan, Tuhan Yang Maha Esa. Makhluk ciptaan Tuhan sangat banyak
dan beranekaragam. Ada tumbuh-tumbuhan, binatang, gunung, sungai, laut, danau,
dsb. Dapatkah kalian mengenali perbedaan makhluk-makhluk ciptaan Tuhan
tersebut? Pernahkah kamu mendengar atau menyaksikan bahwa ada seseorang yang
meninggal? Namun pernahkah kamu mendengar atau menyaksikan ada batu yang mati?
Kamu mungkin akan mengatakan bahwa batu tidak bisa mati sebab batu bukan
makhluk hidup. Bagaimanakah dengan gunung, bunga, kupu-kupu, dan rumput, apakah
mereka makhluk hidup atau bukan? Untuk mendapatkan jawabannya marilah kita
pelajari ciri-ciri makhluk hidup.
Masih ingatkan kamu dengan
pelajaran sains di sekolah dasar. Di kelas 3 dan kelas 4 kamu telah mempelajari
beberapa ciri makhluk hidup.
Masih ingatkah kamu apa sajakah ciri-ciri makhluk hidup itu? Pada
bab ini kamu akan diajak mempelajari ciri-ciri makhluk hidup dengan lebih
mendalam lagi. Agar pelajaran ini lebih menarik dan kamu juga lebih memahami
pelajaran ini kamu harus mau mengerjakan kegiatan, tugas, dan latihan yang ada.
Yakinkah kamu bahwa kamu makhluk hidup? Pasti! Pasti
kamu yakin bahwa kamu adalah makhluk hidup. Ciri-ciri apakah yang kamu miliki
sehingga kamu mengatakan bahwa kamu adalah makhluk hidup? Dengan
menggunakan ciri-ciri hidup yang kamu
miliki, marilah kita pelajari ciri-ciri makhluk hidup satu demi satu.
1. Bernafas
Apakah
kamu bernafas? Tentu! Cobalah kamu perhatikan bagaimana kamu bernafas. Semua
makhluk hidup bernafas. Kita manusia bernafas dengan menghirup oksigen dari
udara dengan menggunakan alat pernafasan kita, mulai dari hidung, tenggorokan,
hingga paru-paru. Bagaimana halnya dengan makhluk hidup yang hidup di
air, misalnya ikan? Mereka juga bernafas, tetapi alat pernafasannya
bukanlah paru-paru seperti yang dimiliki manusia. Ikan bernafas dengan
menggunakan insang.
Mengapa
makhluk hidup memerlukan oksigen? Makhluk hidup membutuhkan oksigen dalam kaitannya
dengan usahanya untuk memperoleh energi. Di dalam tubuh, zat-zat makanan yang
kita makan perlu dipecah untuk menghasilkan energi. Dalam salah satu tahapan
proses pemproduksian energi ini diperlukan oksigen. Oleh karena itu kita
memerlukan oksigen. Makhluk hidup yang lain juga sama, mereka bernafas dengan
tujuan agar dapat memperoleh energi.
Dalam
proses pernafasan selain dihasilkan energi juga dihasilkan sisa pembakaran,
yaitu karbon dioksida. Karbon dioksida harus dikeluarkan dari dalam tubuh
sebab karbon dioksida merupakan racu bagi tubuh kita. Kalau oksigen dimasukkan
ke dalam tubuh pada saat kita menarik nafas, sebaliknya karbon dioksida
dikeluarkan dari dalam tubuh pada saat kita mengeluarkan nafas. Oleh karena itu
pernafasan berperan penting dalam pertukaran gas-gas, yaitu mengambil oksigen
yang kita butuhkan dan sekaligus membuang karbon dioksida yang tidak kita
butuhkan.
Ciri
lain terjadinya proses pernafasan adalah timbulnya panas yang merupakan akibat
sampingan dari proses pemproduksian energi. Karena itu untuk melihat apakah
terjadi proses pernafasan ataukah tidak kita dapat melihatnya dari dihasilkan
tidaknya panas dan karbon dioksida. Kamu dapat membuktikan hal ini dengan
meraba binatang yang telah mati. Akan terasa bahwa tubuhnya terasa dingin
sebab tidak lagi terjadi proses pernafasan yang menghasilkan energi.
Kalian
tentunya telah yakin bahwa manusia dan binatang bernafas. Apakah tumbuhan
juga bernafas? Sebagai makhluk hidup tumbuhan tentunya juga bernafas,
hanya saja dalam bernafasnya tumbuhan tidak menggunakan alat pernafasan yang
khusus, seperti yang kamu miliki atau yang dimiliki oleh binatang.
Tumbuhan tidak memiliki alat khusus untuk mengambil oksigen dan mengeluarkan
karbon dioksida sebab gas-gas tersebut keluar dan masuk secara difusi.
2.
Memerlukan Makanan dan Minuman
Ciri hidup yang satu
ini pasti sangat jelas bagimu. Makanan merupakan sumber energi bagi makhluk
hidup. Tanpa makan kamu akan merasa lemas sebab tidak ada energi. Apabila kamu
berpuasa tentu kamu merasakan sendiri betapa lemasnya badanmu padahal hanya
beberapa jam saja kamu tidak makan. Tidak ada makhluk hidup yang dapat bertahan
hidup tanpa makan sama sekali. Mungkin ada manusia yang masih dapat bertahan
hidup tanpa makan untuk jangka waktu beberapa minggu. Namun tak ada
seorangpun yang bisa tetap bertahan hidup apabila terus-menerus tidak makan
sama sekali.
Beberapa binatang
yang hidup di daerah kutub, misalnya beruang kutub, dapat bertahan hidup selama
beberapa bulan tanpa makan. Sesungguhnya hal itu dilakukannya dengan terpaksa
sebab pada musim dingin mereka tidak bisa mencari binatang buruan sebagai
makanan. Oleh karena itu apabila musim dingin telah tiba mereka akan sangat rakus
mencari makanan.
Kita makan dengan
memasukkan makanan melalui mulut dan selanjutnya dicerna di lambung dan di usus
halus. Makhluk hidup yang lain tentunya juga mempunyai cara makan yang
berbeda-beda. Jenis makanan yang dimakan setiap makhluk hidup juga sangat
bervariasi. Kita manusia makan hampir segala macam makanan, misalnya nasi,
sayuran, buah, dan daging. Makhluk hidup tertentu misalnya sapi hanya makan
bahan makanan yang berasal dari tumbuhan sedangkan singa, misalnya hanya makan
daging.
Kita di Indonesia
pada umumnya makan nasi sebagai makanan pokok dan dilengkapi sayuran,
buah-buahan dan lauk-pauk. Walaupun bentuk makanan yang kita makan berbeda-beda
namun sesungguhnya bahan yang terkandung di dalamnya sama, yaitu karbohidrat,
lemak, protein, vitamin, mineral, dan air. Apakah tumbuhan juga
makan? Bagaimanakah tumbuhan makan?
3.
Bergerak
Ciri makhluk hidup
yang ini juga pasti dapat dengan mudah kamu pahami. Kamu bisa berjalan,
berlari, menulis, dan bermacam gerakan lain. Kamu tentunya menyadari
bahwa kelincahan gerak tiap manusia memang berbeda-beda, ada yang dapat berlari
cepat, ada yang lambat, bahkan ada yang tidak dapat berjalan sama sekali.
Namun yang pasti selama orang tersebut masih hidup, dia dapat bergerak.
Seseorang mungkin tidak dapat berpindah tempat, namun selama dia masih hidup
tentunya dia melakukan gerakan, misalnya menggerakkan tangan, kaki, atau
mengedipkan mata. Gerak bukan hanya berarti perpindahan tempat tetapi
juga mencakup gerakan organ tubuh.
Makhluk hidup yang
lain tentunya juga bergerak. Sebagaimana yang terjadi pada manusia,
tentunya ada makhluk hidup yang dapat bergerak dengan sangat leluasa dan juga
ada yang gerakannya sangat sedikit. Mungkin ada yang bisa berpindah
tempat, namun ada juga yang hanya bisa menggerakkan bagian tubuh tertentu saja.
Tumbuhan pun dapat bergerak.
Contoh bergerak adalah berlari
4.
Peka
Terhadap Rangsang (Iritabilitas)
Apa yang kamu lakukan
pada saat tanganmu menyentuh benda yang panas? Apa pula yang kamu lakukan
apabila matamu menjadi silau karena cahaya yang terlalu terang. Apabila kita
menyentuh benda panas pasti kita akan segera menarik tangan, demikian juga
apabila kita tiba-tiba tersorot lampu yang sangat terang kita akan berusaha
agar tidak terlalu silau, misalnya degan menghalangi dengan tangan. Itu
adalah beberapa bukti bahwa kita mampu mereaksi rangsang. Sebagai makhluk
hidup kita manusia mempunyai kemampuan untuk memberikan tanggapan terhadap
rangsangan yang kita terima. Kemampuan mereaksi rangsang hanya dimiliki makhluk
hidup. Pernahkah kamu melihat batu yang berusaha menghindar agar tidak
terlindas mobil? Tentu saja tidak! Makhluk tak hidup tidak bisa mereaksi
rangsang sebab mereka tidak bisa menangkap adanya rangsang.
Cara kita mereaksi
rangsang tentunya berbeda-beda, tergantung jenis rangsang dan kemampuan kita.
Tingkat kekuatan rangsangan dan kemampuan makhluk hidup yang bersangkutan
sangat menentukan reaksi yang diberikan terhadap adanya rangsang. Dengan urat
syaraf yang kamu miliki bisa segera menarik tanganmu yang terkena benda panas
atau berlari kencang apabila dikejar anjing.
Makhluk hidup yang lain tentunya juga
mampu mereaksi rangsangan yang diterimanya.
Sebagai contoh orang yang kaget dan
orang yang terkena cahaya yang berlebihan
5. Tumbuh dan Berkembang
Berapakah
tinggi badanmu saat ini? Masih ingatkah kamu berapa tinggi badanmu pada saat
masih di SD? Tentu kini badanmu bertambah tinggi dibandingkan pada saat kamu
masih di SD. Hal ini menunjukkan bahwa kamu tumbuh. Salah satu ciri makhluk hidup adalah tumbuh
membesar. Namun perlu diingat bahwa ukuran maksimum tiap makhluk hidup
berbeda-beda. Karena itu kalian tidak akan pernah melihat kambing yang
lebih besar dari gajah, atau kadal yang sebesar buaya. Memang ada saja
kekecualian, misalnya ada ikan lele yang besarnya mencapai 1 m, ada semangka
yang buahnya sampai 100 kg dan keanehan lainnya namun itu semua hanyalah
kekecualian. Pertumbuhan dicirikan dengan bertambah besarnya ukuran dan tidak
akan mengecil lagi. Dapatkah kalian menunjukkan bukti bahwa binatang dan
tumbuhan juga tumbuh?
6.
Berkembang
biak
Berkembang biak
artinya bertambah banyak dengan cara menghasilkan keturunan (anak). Kalian pasti juga yakin benar
bahwa makhluk hidup berkembang biak. Kalian lahir dari ayah dan ibu
kalian, ayah dan ibu kalian lahir dari kakek-nenek kalian, dan seterusnya,
dengan itu dapat disimpulkan bahwa manusia itu berkembang biak dengan cara
melahirkan(lahir). Makhluk hidup perlu berkembang biak sebab apabila tidak
berkembang biak maka makhluk hidup tersebut akan punah. Apabila suatu jenis
makhluk hidup lebih banyak yang meninggal daripada yang lahir maka makhluk
hidup tersebut lambat lalu akan punah. Di Indonesia terdapat beberapa jenis
makhluk hidup yang terancam punah, misalnya badak bercula satu, harimau jawa,
dan penyu hijau. Biunatang-binatang tersebut semakin sedikit jumlahnya sebab
mereka hanya menghasilkan sedikit keturunan saja, sehingga apabila ada yang
mati maka akan semakin berkurang jumlahnya.
Cara berkembang biak
tiap jenis makhluk hidup tentunya berbeda-beda, ada yang dengan bertelur, ada
yang beranak, ada yang menghasilkan biji, ada yang menghasilkan anakan,
dsb. Namun yang pasti dari proses perkembangbiakan tersebut akan
dihasilkan keturunan baru. Dapatkah kalian menemukan bagaimana
binatang-binatang berkembang biak?
NO
|
Nama Binatang
|
Cara Berkembang Biak
|
1.
|
Ayam
|
Bertelur(Ovipar)
|
2.
|
Cicak
|
Bertelur(Ovipar)
|
3.
|
Kambing
|
Melahirkan(Vivipar)
|
4.
|
Sapi
|
Melahirkan(Vivipar)
|
5.
|
Ikan Hiu
|
Melahirkan dan Bertelur(Ovovivipar)
|
A. Adaptasi
Adaptasi adalah kemampuan
makhluk hidup untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan dan untuk
mempertahankan diri. Terdapat tiga macam adaptasi, yaitu:
· Adaptasi morfologi, yaitu
penyesuaian diri terhadap alat-alat tubuhnya. Contoh: burung elang mempunyai
kuku yang tajam untuk menerkam mangsa. Bunga teratai mempunyai daun yang lebar
untuk memperluas bidang penguapan.
· Adaptasi fisiologi, yaitu
penyesuian diri terhadap lingkungan dengan fungsi alat-alat tubuh. Contoh : Manusia
menambah jumlah sel darah merah bila berada di pegunungan. Kotoran unta kering
, tetapi urinenya kental
· Adaptasi tingkah laku,
yaitu penyesuaian diri terhadap lingkungan dengan tingkah lakunya. Contoh:
Bunglon mengubah warna tubuhnya, ikan paus muncul ke permukan secara periodic.
Jadi, kesimpulannya adalah makhluk hidup berciri-ciri:
2. Ciri-Ciri Benda
Mati
Benda mati merupakan substansi yang tidak
menjalankan proses kehidupan. Ciri-ciri benda mati tentunya berlawanan dengan
ciri-ciri makhluk hidup seperti yang telah dikemukakan di atas. Jadi ciri-ciri
benda mati antara lain adalah:
1.
Tidak dapat bergerak
2.
Benda mati tidak dapat
bergerak, kecuali kalau ada pengaruh luar. Batu bergerak karena pengaruh tenaga
luar yang mengena pada batu tersebut.
3.
Tidak mengadakan metabolism
4.
Benda mati tidak
mengadakan kegiatan nutrisi, respirasi, sintesa maupun ekskresi.
5.
Tidak mempertahankan jenisnya
6.
Benda mati tidak ada usaha untuk mempertahankan
keberadaannya (eksistensinya). Jadi benda mati tidak memiliki kegiatan
regulasi, reproduksi, adaptasi maupun evolusi.
7.
Tidak ada tanggapan terhadap rangsang
8.
Benda mati tidak mempunyai tanggapan terhadap
rangsang yang diterimanya. Jadi benda mati akan diam saja meskipun datang
rangsang bertubi-tubi dari luar.
3. Perbedaan Makhluk
Hidup Dan Benda Mati:
1.
Bentuk dan ukuran
Makhluk hidup mempunyai bentuk dan ukuran tertentu
sedang benda mati tidak, sebagai contoh: batu ada yang sebesar butir pasir,
tetapi ada pula sebesar gunung, sedang kucing misalnya bentuk dan ukurannya
tertentu.
2.
Komposisi kimia
Makhluk hidup mempunyai komposisi kimia tertentu
yaitu terdiri dari unsur-unsur Karbon (C), Hidrogen (H), Oksigen (0), Nitrogen
(N), Belerang atau Sulfur (S), Posfor (P), dan se-dikit mineral. Benda mati
komposisi kimianya tidak tertentu.
3.
Organisasi
Setiap makhluk hidup terdiri dari sel-sel. Sel-sel
ini membentuk jaringan, dan jaringan membentuk organ. Sistem organ membentuk
proses hidup. Pada benda mati susunannya sedemikian rupa, merupakan hasil dari
unsur pokoknya.
4.
Metabolisme
Pada makhluk hidup terjadi pengambilan dan
penggunaan ma-kanan, pernapasan (respirasi) sekresi dan ekskresi. Benda-benda
mati tidak mengalami hal-hal tersebut.
5.
Iritabilitas
Makhluk hidup dapat memberikan reaksi terhadap
perubahan sekitarnya, misalnya cahaya, gerakan, kelembaban dan suhu. Besarnya
reaksi tidak seimbang dengan besarnya aksi. Sebagai contoh, besi yang kena
panas akan memuai sesuai dengan panas yang diterima.
6.
Reproduksi
Pada makhluk hidup terdapat kemampuan untuk
membuat makhluk itu menjadi banyak, sedang benda mati tidak.
7.
Tumbuh dan mempunyai
daur hidup
Setiap makhluk hidup mempunyai proses pertumbuhan
dan mempunyai daur hidup, artinya mempunyai proses kelahiran, tumbuh, dewasa
dan mati. Benda mati membesar karena pengaruh luar seperti halnya pada kristal.
Hal-hal tersebut di atas merupakan perbedaan
antara makhluk hidup dengan benda-benda mati, dan bukan kriteria untuk
menetapkan apakah sesuatu itu makhluk hidup atau benda mati.
Bagaimana Mengklasifikasikan Materi?
v Perbedaan Zat:
v Struktur Molekul Zat:
v Sifat-sifat zat berdasarkan
volume dan bentuk:
Wujud Zat
|
Volume
|
Bentuk
|
Padat
|
Tetap
|
Tetap
|
Cair
|
Tetap
|
Berubah-ubah
|
Gas
|
Berubah-ubah
|
Berubah-ubah
|
v Susunan Partikel:
Keadaan Partikel
|
Padat
|
Cair
|
Gas
|
Gerakan Partikel
|
Tidak dapat
bergerak bebas
|
Dapat bergerak
bebas, namun terbatas
|
Bergerak sangat
bebas
|
Letak Partikel
|
Sangat
rapat/berdekatan
|
Lebih renggang
|
Sangat renggang berjauhan
|
Keadaan
Partikel
|
Padat
|
Cair
|
Gas
|
Gaya tarik menarik Partikel
|
Sangat kuat
|
Kurang kuat
|
Sangat lemah
|
Ruang antar Partikel
|
Kecil
|
Lebih Besar
|
Sangat besar
|
Susunan Partikel
|
Teratur
|
Tidak teratur
|
Tidak teratur
|
v Sifat Benda Padat, Cair, dan Gas
Benda-benda di alam
semesta ini dibagi menjadi tiga jenis, yaitu benda padat, benda cair, dan benda
gas. Setiap jenis benda mempunyai sifat yang membedakannya dari jenis benda
lain. Bahkan sesama benda padat pun mempunyai sifat yang berbeda dari benda
padat lain.
Es krim mudah sekali
mencair, apalagi jika berada di bawah terik matahari. Saat masih mengeras, es
krim merupakan benda padat. Akan tetapi, ketika kena panas, es krim berubah
menjadi benda cair. Jika es krim cair itu didinginkan, maka es krim akan mengeras
kembali. Perubahan pada benda misalnya dari benda padat menjadi cair dan
sebaliknya, disebut juga perubahan wujud.
1. Sifat-Sifat
Benda Padat
|
Gambar sifat benda
padat | Kacang di dalam piring
|
v Bentuk benda padat
tidak dipengaruhi wadahnya. Dalam kehidupan sehari-hari, kamu sering
menyaksikan bentuk benda padat berubah. Padahal yang sesungguhnya bentuk benda
padat itu tidak mengikuti bentuk wadahnya. Benda padat tidak berubah bentuk
jika hanya berpindah tempat. Misalnya saja, kacang goreng yang ada di piring.
Demikian juga pensil, penghapus, dan plastisin tidak berubah bentuk jika
dimasukkan ke kotak pensil.
v Bentuk benda padat
dapat diubah. Piring yang jatuh berserakan, kertas sobek, dan kacang tanah yang
hancur setelah digerus, adalah contoh dari benda padat yang diubah. Contoh
lainnya adalah plastisin, bentuk dari plastisin ini mudah sekali berubah.
Perlakuan tertentu yang dilakukan oleh manusia pada berbagai benda padat itu
disebut juga dengan gaya.
2. Sifat-Sifat
Benda Cair
|
Gambar sifat benda cair
| mengikuti bentuk wadahnya
|
v Bentuk benda cair
mengikuti bentuk wadahnya. Bentuk minyak goreng dalam botol berubah jika
dituang ke penggorengan. Demikian pula dengan air yang dituang ke botol, bentuk
air seperti bentuk botol. Hal itu berarti bahwa bentuk benda cair mengikuti
bentuk wadahnya.
v Bentuk permukaan benda
cair yang tenang selalu datar. Bentuk permukaan benda cair yang tenang berbeda
dengan bentuk cair yang bergejolak, Hal itu terlihat pada wadah yang tembus
pandang, walaupun wadahnya dimiringkan, permukaan benda cair yang tenang tetap
datar. Bagaimanapun cara kamu memiringkannya, permukaan benda cair yang tenang
selalu datar.
v Benda cair mengalir ke
tempat rendah. Hal ini dapat dilihat pada aliran air/selokan yang ada di
rumahmu atau bahkan meungkin pada air terjun yang mengalir deras dan jatuh
melalui tebing yang curam. Air terjun memberikan pemandangan yang menakjubkan.
v Benda cair menekan ke
segala arah. Air mempunyai tekanan. Semakin rendah tekanan air pada tempat itu
maka semakin besar. Hal itu dapat dibuktikan dengan membuat air menjadi
memancar. Pacaran air dari tempat lebih rendah tampak lebih jauh. Itulah
sebabnya tembok dalam bendungan dibuat makin ke bawah makin tebal, hal ini
untuk menahan tekanan air yang makin besar di bagian bawah.
v Benda cair meresap
melalui celah-celah kecil. Berbagai peristiwa meresapnya benda cair melalui
celah-celah kecil terjadi dalam kehidupan sehari-hari itu disebutkapilaritas.
Misalnya : minyak tanah meresap pada sumbu kompor atau sumbu lampu tempel.
3. Sifat-Sifat
Benda Gas
|
Gambar udara di dalam
balon | sifat benda gas
|
v Benda gas mengisi
seluruh ruangan yang ditempatinya. Saat kita meniup balon, kita memasukkan
udara ke dalam balon. Semakin kuat kita meniupnya, maka semakin banyak udara
yang kita masukkan ke dalam balon. Akibat tiupan itu, balon mengembang. Udara
mengisi seluruh ruang dalam balon. Hal ini berarti benda gas mengisi seluruh
ruangan yang ditempatinya.
v Benda gas menekan ke
segala arah. Balon dan kantong plastik mengembang ke seluruh bagian jika
ditiup. Hal ini menunjukkan bahwa udara menekan ke segala arah.
v Benda gas terdapat di
segala tempat. Benda gas yang selalu ada di sekitar kita adalah udara. Di semua
tempat ada udara. Bahkan wadah yang terlihat kosong pun ternyata berisi udara.
4. Perubahan
Wujud Benda Padat, Cair, dan Gas.
|
Gambar Benda Padat
Mencair
|
v Perubahan wujud benda
padat menjadi benda cair. Tahukah kamu bahwa panas dapat menyebabkan perubahan
wujud benda. Hal ini terjadi pada cokelat yang meleleh karena terkena panas
tanganmu. Beberapa perubahan wujud benda terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Saat
kita mengaduk gula pasir dalam teh panas, terjadi perubahan wujud. Setelah
diaduk, butiran gula tidak tampak lagi. Gula pasir tidak hilang, tetapi gula
pasir mengalami perubahan wujud.
v Perubahan wujud benda
cair menjadi benda padat. Contohnya : jika kita memasukkan sekantong air ke
dalam freezer, maka air akan berubah menjadi es. Air adalah benda cair,
sedangkan es merupakan benda padat. Jadi, benda cair dapat berubah menjadi
benda padat. Perubahan wujud ini disebut membeku.
v Perubahan wujud benda
cair menjadi benda gas. Contohnya : ialah pada saat kita memasak air. Uap air
mudah dilihat saat air panas dituang. Benda cair dapat berubah menjadi benda
gas jika dipanaskan. Perubahan benda cair menjadi benda gas disebutmenguap.
v Perubahan wujud benda
gas menjadi benda cair. Contohnya : tutup gelas digunakan untuk menutup cangkir
atau gelas yang berisi minuman panas, kamu akan melihat ada butiran air di
situ. Butiran air itu berasal minuman panas yang menguap. Uap minuman bergerak
ke atas mengenai tutup gelas. Perubahan wujud benda gas menjadi benda cair
disebutmengembun atau kondensasi.
v Perubahan wujud benda
padat menjadi benda gas. Perubahan wujud benda padat menjadi benda gas ini
disebut menyublim. Contohnya dapat dilihat pada kamper. Kamper merupakan
benda padat. Namun jika diletakkan pada udara terbuka, kamper lama-kelamaan
akan habis. Kamper berubah menjadi gas yang menyebar di udara.
Ø Konsep:
1) Padat – Cair = Mencair =>
Menerima Kalor
2) Cair – Padat = Memadat/membeku => Melepas Kalor
3) Cair – Gas = Menguap =>
Menerima Kalor
4) Gas – Cair = Mengembun => Melepas Kalor
5) Padat – Gas = Menyublim =>
Menerima Kalor
6) Gas – Padat = Mengkristal/deposisi => Melepas Kalor
A.
Unsur
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diubah lagi menjadi zat yang lebih sederhana
melalui reaksi kimia biasa. Bagian terkecil dari
suatu unsur adalah atom. Beberapa contoh unsur adalah emas, perak, alumunium,
tembaga, belerang, karbon, dan sebagainya. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 112 unsur, ada yang ditemukan dalam keadaan bebas, seperti
emas dan intan, tetapi sebagian besar unsur ditemukan dalam keadaan
terikat sebagai suatu senyawa. Unsur dapat dikelompokkan ke dalam unsur logam, nonlogam, dan
metaloid/semilogam.
Tabel berikut merupakan contoh nama unsur dan
penurunan nama yang diberikan.
No
|
Nama Latin
|
Nama
Indonesia
|
Lambang
Unsur
|
Penurunan Nama Unsur
|
1
|
Arqon
|
Argon
|
Ar
|
Argos (malas)
|
2
|
Borium
|
Boron
|
B
|
Buraq (putih)
|
3
|
Carbonium
|
Karbon
|
C
|
Carbo (arang)
|
4
|
Calsium
|
Kalsium
|
Ca
|
Calx (kapur)
|
5
|
Silicium
|
Silikon
|
Si
|
Silex (batu api)
|
6
|
Hydrogenium
|
Hidrogen
|
H
|
Hydro (air), genes(pembentuk)
|
7
|
Curium
|
Kurium
|
Cm
|
Piere Curie (penemu)
|
|
|
|
|
|
1. Unsur Logam
Logam adalah unsur yang memiliki sifat mengkilap dan umumnya merupakan penghantar
listrik dan penghantar panas yang baik. Unsur-unsur logam umumnya berwujud padat pada suhu dan
tekanan normal, kecuali raksa yang berwujud cair. Pada umumnya unsur logam
dapat ditempa sehingga dapat dibentuk menjadi bendabenda lainnya.
Unsur-unsur logam
Nama
Indonesia
|
Nama
Latin
|
Lambang
Unsur
|
Bentuk
Fisik
|
aluminium
|
aluminium
|
Al
|
padat, putih keperakan
|
barium
|
barium
|
Ba
|
padat, putih keperakan
|
besi
|
ferrum
|
Fe
|
padat, putih keperakan
|
Nama
Indonesia
|
Nama
Latin
|
Lambang
Unsur
|
Bentuk
Fisik
|
emas
|
aurum
|
Au
|
padat, berwarna kuning
|
kalium
|
kalium
|
K
|
padat, putih keperakan
|
kalsium
|
calsium
|
Ca
|
padat, putih keperakan
|
kromium
|
chromium
|
Cr
|
padat, putih keperakan
|
magnesium
|
magnesium
|
Mg
|
padat, putih keperakan
|
mangan
|
manganium
|
Mn
|
padat, putih abu-abu
|
natrium
|
natrium
|
Na
|
padat, putih keperakan
|
nikel
|
nickelium
|
Ni
|
padat, putih keperakan
|
2. Unsur Non Logam
Unsur nonlogam
adalah unsur yang tidak memiliki sifat seperti logam. Pada umumnya, unsur-unsur nonlogam
berwujud gas dan padat pada suhu dan tekanan normal. Contoh unsur nonlogam yang
berwujud gas adalah oksigen, nitrogen, dan helium. Contoh unsur nonlogam yang
berwujud padat adalah belerang, karbon, fosfor, dan iodin. Zat padat nonlogam
biasanya keras dan getas. Unsur nonlogam yang berwujud cair adalah bromin.
Perhatikan contoh unsur nonlogam berikut:
Unsur-unsur non logam
Nama
Indonesia
|
Nama
Latin
|
Lambang
Unsur
|
Bentuk
Fisik
|
belerang
|
sulfur
|
S
|
padat, kuning
|
bromin
|
bromium
|
Br
|
cair, cokelat kemerahan
|
fluorin
|
fluorine
|
F
|
gas, kuning muda
|
fosforus
|
phosphorus
|
P
|
padat, putih dan merah
|
helium
|
helium
|
He
|
gas, tidak berwarna
|
hidrogen
|
hydrogenium
|
H
|
gas, tidak berwarna
|
karbon
|
carbonium
|
C
|
padat, hitam
|
klorin
|
chlorine
|
Cl
|
gas, kuning kehijauan
|
neon
|
neon
|
Ne
|
gas, tidak berwarna
|
nitrogen
|
nitrogenium
|
N
|
gas, tidak berwarna
|
oksigen
|
oxygenium
|
O
|
gas, tidak berwarna
|
silikon
|
silicium
|
Si
|
padat, abu-abu mengkilap
|
iodin
|
iodium
|
I
|
padat, hitam (uapnya berwarna ungu)
|
3.
Unsur Semi Logam/Metaloid
Selain unsur logam dan nonlogam ada juga unsur semilogam atau yang
dikenal dengan nama metaloid. Metaloid adalah
unsur yang memiliki sifat logam dan nonlogam. Unsur
semilogam ini biasanya bersifat semikonduktor. Apakah yang dimaksud
semikonduktor? Bahan yang bersifat semikonduktor tidak dapat menghantarkan
listrik dengan baik pada suhu yang rendah, tetapi sifat hantaran listriknya
menjadi lebih baik ketika suhunya lebih tinggi.
a) Silikon (Si) Terdapat di
alam terbanyak kedua setelah oksigen, yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa
silikon banyak digunakan dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk
semi konduktor, serta bahan untuk membuat gelas dan keramik.
b) Germanium ( Ge )
Keberadaan germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari batu bara dan
batuan seng pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada
suhu rendah berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai
konduktor.
Unsur-unsur
semi logam
Nama
Indonesia
|
Nama
Latin
|
Lambang
Unsur
|
Bentuk
Fisik
|
boron
|
boronium
|
B
|
padat, kecokelatan
|
silikon
|
silicium
|
Si
|
padat, abu-abu mengkilap
|
germanium
|
germanium
|
Ge
|
padat, abu-abu mengkilap
|
arsen
|
arsenium
|
As
|
padat, abu-abu mengkilap
|
antimon
|
stibium
|
Sb
|
padat, abu-abu mengkilap
|
tellurium
|
tellurium
|
Te
|
padat, keperakan
|
polonium
|
polonium
|
Po
|
padat, keperakan
|
Nama unsur menggunakan
bahasa latin berdasarkan penemu pertamanya atau tempat ditemukannya unsur
tersebut. Tidak dibedakan penama antara unsur alamiah yang terdapat di alam
maupun unsur buatan. Beberapa unsure menggunakan nama untuk menghormati
identitas penemunya ataupun tempat penemuannya.
Simbol unsure dibuat untuk
mempermudah dalam penulisan nama unsur, yaitu dengan cara menyingkatnya. Simbol
unsur yang digunakan saat ini secara internasional adalah menurut Jons Jacob
Berzelius.
Jons Jacob Berzelius (1779 ~ 1848), memperkenalkan tata cara
penulisan nama dan lambang unsur, yaitu:
·
Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf, yaitu huruf awal dari
nama latinnya.
·
Huruf awal ditulis dengan huruf kapital.
·
Bagi unsure yang memiliki huruf awal sama, diberikan satu huruf
kecil dari nama unsur tersebut.
Contoh:
Karbon(Carbon),
dilambangkan dengan C
Kalsium(Calsium),
dilambangkan dengan Ca
Unsur-unsur
tersebut selanjutnya disusun dalam bentuk system periodik unsur, seperti
ditunjukkan pada gambar dibawah. Unsur-unsur yang memiliki sifat yang hamper
sama berada dalam satu kolom. Unsur-unsur logam terletak di kiri bawah(diberi
symbol warna biru), sedangkan unsur-unsur nonlogam terletak di bagian kanan
atas(diberi warna kuning), sedangkan unsur semilogam(diberi warna coklat).
B.
Senyawa
1.
Pengertian Senyawa
Senyawa adalah zat
tunggal yang secara kimia masih dapat diuraikan menjadi zat-zat lain yang lebih
sederhana dimana sifatnya berbeda dengan zat semula. Bagian terkecil dari suatu senyawa adalah molekul (gabungan
dua atom unsur/lebih lebih baik sejenis ataupun berbeda jenis. Contohnya
gula pasir yang berwarna putih, berwujud padat, dan berasa manis jika
dipanaskan sampai terbakar akan mengalami reaksi.
Berikut
adalah hasil reaksinya:
§ Sebelum reaksi: gula pasir berwujud padat, berwarna putih,
dan berasa manis
§ Setelah reaksi terdapat zat baru:
- Zat
yang berwujud padat, berwarna hitam, dan berasa pahit (karbon)
- Titik-titik
cairan, tak berwarna, tak berasa, tak berbau (air)
- Zat
tak berwarna, tak berbau, dan mengeruhkan air kapur (karbon dioksida)
Berarti kita dapat
mengetahui bahwa gula dapat dipecah menjadi karbon, air, dan gas karbon
dioksida melalui reaksi pembakaran.
Air juga tergolong ke
dalam senyawa. Air dapat diuraikan menjadi dua jenis zat lain, yaitu gas
hidrogen dan oksigen. Penguraian air dapat terjadi jika uap air dipanaskan pada
suhu tinggi atau jika air dialiri listrik. Sifat gas hidrogen dan oksigen
berbeda dengan sifat air. Gas hidrogen mudah terbakar, sedangkan oksigen
merupakan gas yang diperlukan pada proses pembakaran. Sementara air tidak dapat
terbakar dan tidak dapat melangsungkan pembakaran.
2.
Lambang Senyawa/Rumus Kimia
Sama halnya dengan unsur, senyawa pun perlu diberi lambang.
Lambang untuk senyawa disebut rumus kimia. Berikut adalah rumus kimia dari
beberapa senyawa yang ditampilkan dalam tabel:
Secara umum rumus kimia dapat dituliskan:
Keterangan:
n = Koefisien
yang menunjukkan jumlah molekul
A,
B, C = lambang
atom unsur penyusun molekul senyawa
x.
y, z = Indeks
tiap atom unsur penyusun, yang menunjukkan banyaknya atom unsur dalam setiap
molekul
Contoh:
2C6H12O6 : 2 molekul glukosa disusun oleh 12 atom karbon, 24 atom
hidrogen, dan 12 atom oksigen
3H2SO4 : 3 molekul asam sulfat disusun oleh 3 atom sulfur, 6 atom
hidrogen, dan 12 atom oksigen
3.
Tatanama Senyawa
Berdasarkan jenis
unsur yang menyusun senyawa, senyawa dibedakan atas senyawa biner dan senyawa
poliatom.
a)
Senyawa Biner: Senyawa
yang terdiri atas 2
jenis unsur
Senyawa biner dari logam dan nonlogam: nama logam disebut
terlebih dahulu, kemudian nama nonlogam yang diberi akhiran –ida. Perhatikan
contoh berikut.
Beberapa Senyawa dan Unsur Penyusunnya
Senyawa biner dari nonlogam: nama nonlogam yang ditulis
pertama kali disebut terlebih dahulu, kemudian nama nonlogam berikutnya yang
diberi akhiran ida. Jika ada pasangan unsur yang bersenyawa lebih dari satu
jenis senyawa, maka penamaan senyawa tersebut dapat dibedakan dengan
menyebutkan angka indeksnya. Angka-angka tersebut dinyatakan dalam bahasa
yunani, yaitu sebagai berikut:
Angka dalam bahasa
Yunani
Perhatikan contoh
berikut
Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya
Senyawa biner dari hidrogen dan nonlogam
-
Menggunakan kata hidrogen sebagai nama depan, dan nama nonlogam sebagai nama
belakang, diberi akhiran ida.
- Menggunakan kata asam sebagai nama depan dan nama nonlogam
sebagai nama belakang diberi akhiran ida.
Beberapa senyawa dan Unsur Penyusunnya
b)
Senyawa poliatom: Senyawa ion (atom atau
gabungan atom yang bermuatan listrik) yang
terdiri dari dua atau lebih atom yang bergabung bersama-sama dalam satu ion.
Penamaannya adalah nama ion positif (kation) disebut terlebih dahulu kemudian
nama ion negatif (anion).
Beberapa Senyawa dan Ion Penyusunnya
Secara umum senyawa
ion dapat dituliskan sebagai berikut:
Selengkapnya,
perhatikan beberapa nama kation dan anion berikut:
Kation (Ion Positif)
Anion (Ion Negatif)
Seperti yang telah
diuraikan di atas, air laut tergolong ke dalam campuran karena air laut terdiri
atas air dan berbagai garam. Dari contoh tersebut kita dapat mengetahui bahwa campuran merupakan suatu materi yang terdiri dari dua zat
atau lebih dan masih mempunyai sifat zat asalnya.
Campuran mempunyai sifat yang berbeda dengan senyawa. Dalam
campuran sifat-sifat komponen tidak hilang. Ketika garam dapur dilarutkan dalam
air, kedua zat itu tidak bersenyawa, melainkan bercampur.
Rasa garam sebelum dan sesudah dicampurkan tetap terasa asin, begitu pula
dengan air. Air sebelum dicampurkan dan sesudah dicampurkan tetap dapat
memadamkan api. Kemudian juga garam dengan air dapat bercampur dalam berbagai
komposisi sesuai yang dikehendaki. Tidak demikian halnya dengan bersenyawa.
Senyawa mempunyai kompisisi tertentu. Air sebagai contoh, terdiri dari hidrogen
dan oksigen dengan perbandingan atom 2:1 Jadi, kita dapat menyatakan bahwa
bersenyawa membentuk zat baru (berlangsung secara kimia), sedangkan bercampur
tidak membentuk zat baru (berlangsung secara fisika).
Campuran memiliki 2 jenis diantaranya:
1)
Campuran Homogen
Campuran homogen adalah campuran yang memiliki sifat sama pada
setiap bagian campuran tersebut, contohnya larutan gula dan hujan.
Campuran antara dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak
dapat dibedakan lagi disebut campuran homogen. Campuran homogen sering
disebut dengan larutan. Contoh campuran homogen, antara lain: campuran air
dengan gula dinamakan larutan gula, campuran air dengan garam dinamakan
larutan garam. Ukuran partikel dalam larutan memiliki diameter sekitar
0,000000001 m, dan tidak dapat dilihat dengan mikroskop. Beberapa contoh
campuran homogen di atas adalah campuran antar zat cair. Adakah campuran
antar logam, sehingga terbentuk campuran homogen? Terdapat campuran antara
logam dengan logam lain sehingga terbentuk campuran homogen. Misal,
Stainless steel banyak digunakan untuk keperluan alat-alat kesehatan dan
rumah tangga. Stainless steel merupakan campuran logam besi, krom, dan
nikel.
Tahukah
kamu emas merupakan campuran homogen? Pencampuran logam dilakukan dengan
melelehkan logam-logam tersebut. Campuran logam satu dengan logam lain
dinamakan paduan logam. Emas murni merupakan logam yang lunak, mudah
dibengkokkan. Agar emas menjadi keras sehingga sulit untuk dibengkokkan,
maka emas murni tersebut dicampur dengan logam lain yaitu tembaga.
Perhiasan yang dijual memiliki kadar 22 karat, 20 karat atau 18 karat. Apa
arti kalimat tersebut? Emas murni memiliki kadar 24 karat, sedangkan emas
yang sudah dicampur dengan logam tembaga memiliki kadar 22 karat,
20 karat, atau 18 karat. Semakin sedikit kadar emas yang dimiliki,
semakin banyak kandungan tembaga di dalam emas tersebut. Kadangkala
dalam campuran emas dan tembaga masih dicampur lagi dengan perak.
Hal ini dilakukan agar menambah menarik penampilan emas
tersebut. Campuran antara emas, tembaga dan perak menghasilkan
emas berwarna putih yang biasa disebut emas putih.
Jenis
campuran homogen, antara lain: campuran gas dalam gas, campuran gas dalam
zat cair, campuran gas dalam zat padat, campuran zat cair dalam zat cair,
dan campuran zat padat dalam zat cair.
Larutan
adalah campuran
homogen dari dua atau lebih zat (unsur/molekul). Ketika
ditempatkan dalam air, kebanyakan zat akan terlarut dan zat yang terlarut ini
disebut soluble (dapat
larut) dan yang lainnya yang tidak dapat larut disebut insoluble(tidak
dapat larut). Garam dan gula sangat mudah larut dalam air.
Dalam suatu larutan, zat yang menunjukkan
jumlah yang lebih besar disebut dengan pelarut dan
zat yang jumlahnya lebih sedikit disebut zat terlarut. Apa
artinya bahwa suatu zat terlarut dalam zat lainnya? Hal ini berarti bahwa
molekul-molekul dari zat terlarut terpisah dan terdistribusikan secara merata
dalam pelarut.
Zat tidak dapat larut (insoluble)
mempertahankan keadaannya agar tidak terdistribusi dalam pelarut. Biasanya yang
digunakan sebagai pelarut adalah air, karena kebanyakan zat padat akan terlarut
dalam air, tetapi sebenarnya hampir semua cairan dapat dijadikan pelarut.
Zat terlarut pun bisa berada dalam kondisi,
padat, cair atau gas. Contoh larutan logam padat adalah baja (Fe+C), kuningan (Cu+Zn) dan perunggu (Cu+Sn).
Kedua komponen logam tersebut saling melarutkan, sama seperti larutan dengan
komponen cair atau gas. Contohnya adalah karbondioksida
yang ditambahkan ke dalam minuman agar berbuih.
Dalam air kolam, sungai dan juga laut, gas semisal oksigen, karbondioksida dan
gas lainnya masuk ke dalam larutan secara alami. Kehadiran gas-gas ini dalam
air memungkinkan adanya kehidupan dasar laut.
Asam,
Basa, dan Garam
Pada pembahasan sebelumnya, sudah dijelaskan bahwa contoh
campuran homogen adalah larutan. Pada dasarnya, larutan yang kita kenal dalam kehidupan
sehari-hari dapat kita kelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa,
atau garam. Larutan seperti cuka, sirup, penghilang noda, sabun cuci, sabun
mandi, soda kue, dan garam dapur adalah contoh larutan asam, basa, atau garam
yang banyak kita jumpai setiap hari.
1. Asam
Buah-buahan yang masih muda pada umumnya berasa masam. Sebenarnya
rasa masam dalam buah-buahan tersebut disebabkan karena zat kimia yang
terkandung di dalamnya yang biasa disebut asam. Secara kimia, asam adalah zat
yang dalam air dapat menghasilkan ion hidrogen (H+). Asam akan
terionisasi menjadi ion hidrogen dan ion sisa asam yang bermuatan negatif.
Beberapa asam yang dijumpai dalam kehidupan sehari-hari, seperti ditunjukkan
dalam tabel 2.1 berikut ini.
Tabel 2.1 Beberapa asam yang dikenal
No.
|
Nama asam
|
Terdapat dalam
|
1.
|
Asam asetat
|
Larutan cuka
|
2.
|
Asam askorbat
|
Jeruk, tomat, sayuran
|
3.
|
Asam sitrat
|
Jeruk
|
4.
|
Asan karbonat
|
Larutan pencuci mata
|
5.
|
Asan karbonat
|
Minuman berkarbonasi
|
6.
|
Asam klorida
|
Asam lambung, obat tetes mata
|
7.
|
Asam nitrat
|
Pupuk, peledak ( TNT )
|
8.
|
Asam fosfat
|
Deterjen, pupuk
|
9.
|
Asam sulfat
|
Baterai mobil, pupuk
|
10.
|
Asam tatrat
|
Anggur
|
11.
|
Asam malat
|
Apel
|
12.
|
Asam formiat
|
Sengatan lebah
|
13.
|
Asam laktat
|
Keju
|
14.
|
Asam benzoat
|
Bahan pengawet makanan
|
A.Berdasarkan asal diperolehnya, asam dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a) Asam
Anorganik / Asam Mineral
1)
Definisi
Asam mineral merapakan sejenis asam yang
diturunkan dari reaksi kimia mineral-mineral anorganik (berlawanan dengan asam
organik). Asam ini memiliki atom hidrogen yang berikatan kovalen dengan anion,
seperti misalnya sulfat atau klorida.
2)
Karakteristik
Asam mineral berkisar dari asam yang sangat kuat
(misalnya asam sulfat) sampai dengan asam yang sangat lemah (asam borat).
Molekul asam mineral cenderung hanya terdiri dari beberapa atom, yang
kebanyakan bersifat polar, dan tidak larut dalam pelarut organik. Asam mineral
berperan penting dalam berbagai prosedur kimia.
3)
Contoh asam mineral
· Asam klorida (HCl)
· Asam nitrat (HNO3)
· Asam fosfat (H3PO4)
· Asam sulfat (H2SO4)
· Asam fluorida (HF)
· Asam bromida (HBr)
b) Asam
Organik
1) Definisi
Asam organik merapakan sejenis
asam yang merupakan senyawa organik yang dapat melepasakan ion H+ dalam
larutannya. Adapun senyawa organik merupakan senyawa yang mengandung atom
karbon yang senyawanya diperoleh dari makhluk hidup.
2) Karakteristik
Asam organik merupakan asam
lemah, yaitu asam yang tidak dapat melepaskan ion H+ secara
sempurna.
3) Contoh
asam organik
·
Asam
asetat (CH3COOH)
·
Etanol
(C2H5OH)
·
Fenol
B. Berdasarkan
kekuatan asamnya, asam dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
a) Asam
Kuat
Asam kuat adalah asam yang terionisasi
100% dalam larutan. Contoh asam kuat adalah HClO4, H2SO4,
HCl, dan banyak yang lainnya.
b) Asam
Lemah
Asam lemah adalah asam yang tidak
terionisasi sempurna dalam larutan. Contoh asam lemah adalah HF, CH3COOH,
H2S, dan banyak yang lainnya.
C. Berdasarkan valensi asamnya, asam dibagi
menjadi 3 macam, yaitu:
a) Asam
monoprotik
Asam
monoprotik adalah senyawa asam yang valensi asamnya 1. Contohnya: HCl,
HF, CH3COOH.
Perhatikan persamaan reaksi di atas!
Koefisien
H+ adalah 1. Oleh karena itu asam asetat merupakan asam
monoprotik.
b) Asam
diprotik
Asam diprotik adalah
senyawa asam yang valensi asamnya 2. Contohnya: H2SO4, H2S.
c) Asam
poliprotik
Asam poliprotik adalah
senyawa asam yang valensi asamnya lebih dari 2. Contohnya asam
fosfat (H3PO4)
2. Basa(Hidroksida)
Basa adalah zat yang dalam air dapat menghasilkan ion hidroksida (OH–). Ion hidroksida terbentuk karena
senyawa hidroksida dapat mengikat satu elektron pada saat dimasukkan ke dalam air.
Basa dapat menetralisir asam (H+) sehingga dihasilkan air (H2O).
Sabun merupakan salah satu zat yang bersifat basa. Perhatikan tabel 2.2 berikut
ini!
Tabel 2.2 Beberapa basa yang dikenal
No.
|
Nama basa
|
Terdapat dalam
|
1
|
Aluminium hidroksida
|
Deodoran, antasid
|
2
|
Kalsium hidroksida
|
Mortar dan plester
|
3
|
Magnesium hidroksida
|
Obat urus-urus, antasid
|
4
|
Natrium hidroksida
|
Bahan sabun
|
Sifat asam berbeda dengan sifat basa suatu zat. Perbedaan sifat
asam dan basa dapat kamu lihat pada tabel 2.3 berikut ini.
Penamaan senyawa basa
Tabel 2.3 Perbedaan sifat asam dan sifat basa
No.
|
Asam
|
Basa
|
1
|
Senyawa asam bersifat korosif.
|
Senyawa Basa bersifat merusak kulit (kaustik )
|
2
|
Sebagian besar reaksi dengan logam menghasilkan H2 Senyawa asam
memiliki rasa asam.
|
Terasa licin di tangan, seperti sabun.
|
3
|
Dapat mengubah warna zat yang dimiliki oleh
|
Senyawa Basa terasa pahit.
|
4
|
zat lain (dapat dijadikan indikator asam atau basa).
|
Dapat mengubah warna zat lain. (warna yang dihasilkan berbeda
dengan asam).
|
5
|
Menghasilkan ion H+ dalam air.
|
Menghasilkan ion OH- dalam air.
|
Indikator Asam Basa
I. Indaikator Alami
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam tiga keadaan
yaitu asam, basa, dan netral. Ketika mencicipi rasa jeruk maka akan terasa asam
karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo maka akan terasa
pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik apabila untuk
mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin saja zat
tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya. Sifat asam dan basa suatu
zat dapat diketahui menggunakan sebuah indikator.
Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus, fenolftalein,
metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan memberikan perubahan
warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator ini biasanya dikenal
sebagai indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia khususnya materi asam dan
basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk mengetahui pH suatu larutan.
Karena itu setiap sekolah seharusnya menyediakan indior sintetis untuk
percobaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya, tidak semua sekolah mampu
menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan alternatif lain
sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH sintetis dapat
diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari bahan-bahan alam atau
tanaman.
Indikator pH dari bunga tapak dara (Vinca Rosea U), bunga jengger ayam
(Celosia Cristata L), dan bunga tembelekan (Lantara Camara L) dengan didasari
pemikiran bahwa zat warna pada tanaman merupakan senyawa organik berwarna
seperti dimiliki oleh indikator sintetis, selain itu mudah dibuat juga murah
karena bahan-bahannya mudah didapat serta menambah pengetahuan tentang manfaat
bunga tapakdara, jengger ayam dan tembelekan. Karakteristik bunga yang baik
digunakan sebagai indikator pH yaitu bunga yang masih segar berwarna tua
digunakan hanya mahkota bunga sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan.
Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci dengan air mengalir agar
bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak ikut larut dalam air.
Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil untuk memperluas
permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif. Semakin luas
permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut pada proses
pelarutan. Pada proses pemotongan bunga tidak dicincang melainkan dipotong
kecil-kecil. Setelah bunga dipotong selanjutnya bunga dikeringkan dalam oven
untuk mengurangi kadar air yang terkandung. Pengovenan dilakukan pada suhu 50ºC
selama 15 menit. Pada suhu tersebut, pigmen bunga tidak berubah sehingga ketika
dilarutkan akan menghasilkan warna yang mudah diamati. Apabila pengeringan
dilakukan pada suhu lebih besar dari 50ºC maka warna bunga akan berubah karena
karakteristik warna bunga awal hilang. Bunga yang sudah kering dimasukkan dalam
stoples dan ditambahkan alkohol 70% sampai ± 0,5 cm di atas bunga lalu
didiamkan semalam agar pigmen warna bunga larut dalam alkohol. Alkohol 70%
sebenarnya merupakan etanol, yang dipilih sebagai pelarut selain dilihat dari
sifat polarnya juga dilihat dari aspek ekonomisnya. Etanol lebih mudah
didapatkan dan harganya lebih murah dibandingkan dengan jenis alkohol lainnya.
Penggunaan pelarut untuk melarutkan bunga digunakan secukupnya karena apabila
berlebihan maka larutan yang dihasilkan akan menjadi encer sehingga menyebabkan
produk yang dihasilkan kurang baik. Setelah semalam, larutan disaring untuk
mendapatkan filtratnya yaitu ekstrak bunga. Ekstrak bunga tersebut merupakan
indikator cair. Kemudian indikator cair dituangkan dalam stoples lain dan
disimpan dalam kulkas sampai akan digunakan. Cara penggunaan indikator cair
yaitu meneteskan indikator tersebut pada larutan yang akan diuji pHnya. Larutan
akan memberikan perubahan warna yang kemudian perubahan warna tersebut
dicocokkan dengan warna pada trayek pH indikator tersebut. Masing-masing warna
pada trayek pH memiliki pH yang berbeda setiap warnanya. Warna larutan yang
sama dengan warna pada trayek pH menunjukkan bahwa pH larutan sama dengan pH
pada trayek pH indikator tersebut.
indikator alami asam basa
Indikator alami asam dan basa lain yang mudah ditemui yaitu bunga
sepatu, bunga Hidrangea, kol merah dan kunyit.
Dengan menggunakan indikator alami tersebut kita akan membuatnya dengan
cara dibawah ini:
a.
Cara
pembuatan indikator alami dari bunga sepatu
Pilihlah
beberapa helai mahkota bunga berwarna merah dari bunga
sepatu.
Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
Saring ekstrak mahkota bunga merah tersebut.
Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:
– Air suling (netral)
– Larutan cuka (asam)
– Air kapur (basa)
Catat
hasil perubahan warna yang terjadi
Indikator asam-basa dari bunga sepatu, ketika didalam larutan asam akan
memberikan warna merah, di dalam larutan basa akan memberikan warna hijau dan
pada larutan netral tidak berwarna.
b.
Cara
pembuatan indikator alami dari bunga Hidrangea
Pilihlah
beberapa helai mahkota bunga Hidrangea
Gerus dalam lumpang dengan sedikit air.
Saring ekstrak mahkota bunga Hidrangea tersebut.
Teteskan ekstrak mahkota bunga ke dalam:
– Air suling (netral)
– Larutan cuka (asam)
– Air kapur (basa)
Catat
hasil perubahan warna yang terjadi Indikator asam-basa dari bunga Hidrangea
akan memberikan warna biru ketika didalam larutan asam , di dalam larutan basa
akan memberikan warna merah jambu dan pada larutan netral tidak berwarna.
c.
Cara
pembuatan indikator alami dari kol merah
Haluskan
sejumlah kol merah yang masih segar
Rebus selama 10 menit
Biarkan air kol merah menjadi dingin
Saring dalam stoples besar
Teteskan ekstrak kol merah ke dalam:
– Air suling (netral)
– Larutan cuka (asam)
– Air kapur (basa)
Catat
hasil perubahan warna yang terjadi Indikator asam-basa dari kol merah akan
berubah warna menjadi merah muda bila dicelupkan ke dalam larutan asam, menjadi
hijau dalam larutan basa, dan tidak berwarna pada larutan netral.
d.
Cara
pembuatan indikator alami dari kunyit
Parut
kunyit yang telah dibersihkan
Saring ekstrak kunyit dengan alkohol menggunakan kain ke dalam mangkok kecil
Teteskan ekstrak kunyit ke dalam:
– Air suling (netral)
– Larutan cuka (asam)
– Air kapur (basa)
Catat
hasil perubahan warna yang terjadi Indikator asam-basa dari kunyit, akan
memberikan warna kuning tua ketika dilarutkan dalam larutan asam, memberikan
warna jingga di dalam larutan basa dan memberikan warna kuning terang pada
larutan netral.
II.
Indikator Buatan
a.
Lakmus
Lakmus adalah asam lemah. Lakmus memiliki molekul yang sungguh rumit yang
akan kita sederhanakan menjadi HLit. “H” adalah protonyang dapat diberikan kepada yang lain. “Lit” adalah molekul asam lemah. Tidak dapat dipungkiri bahwa akan terjadi
kesetimbangan ketika asam ini dilarutkan dalam air.
Pengambilan versi yang disederhanakan kesetimbangan ini:
Lakmus yang tidak terionisasi adalah merah,
ketika terionisasi adalah biru. Sekarang gunakan Prinsip Le Chatelier untuk
menemukan apa yang terjadi jika anda menambahkan ion hidroksida atau beberapa
ion hidrogen yang lebih banyak pada kesetimbangan ini.
Penambahan ion
hidroksida:
Penambahan ion
hidrogen:
Jika konsentrasi
Hlit dan Lit- sebanding:
Pada beberapa titik selama terjadi pergerakan
posisi kesetimbangan, konsentrasi dari kedua warna akan menjadi sebanding.
Warna yang anda lihat merupakan pencampuran dari keduanya.
Alasan untuk membubuhkan tanda kutip
disekitar kata “netral” adalah bahwa tidak terdapat alasan yang tepat kenapa
kedua konsentrasi menjadi sebanding pada pH 7. Untuk lakmus, terjadi
perbandingan warna mendekati 50 / 50 pada saat pH 7 – hal itulah yang
menjadi alasan kenapa lakmus banyak digunakan untuk pengujian asam dan basa.
Seperti yang akan anda lihat pada bagian berikutnya, hal itu tidak benar untuk
indikator yang lain.
b.
Jingga metil (Methyl orange)
Jingga metil adalah salah satu
indikator yang banyak digunakan dalam titrasi. Pada larutan yang bersifat basa,
jingga metil berwarna kuning dan strukturnya adalah:
Sekarang, anda mungkin berfikir
bahwa ketika anda menambahkan asam, ion hidrogen akan ditangkap oleh yang
bermuatan negatif oksigen. Itulah tempat yang jelas untuk memulainya. Tidak
begitu!
Pada faktanya, ion hidrogen
tertarik pada salah satu ion nitrogen pada ikatan rangkap
nitrogen-nitrogen untuk memberikan struktur yang dapat dituliskan seperti
berikut ini:
Anda memiliki kesetimbangan
yang sama antara dua bentuk jingga metil seperti pada kasus lakmus – tetapi warnanya berbeda.
Anda sebaiknya mencari sendiri
kenapa terjadi perubahan warna ketika anda menambahkan asam atau basa.
Penjelasannya identik dengan kasus lakmus – bedanya adalah warna.
Pada kasus jingga metil, pada
setengah tingkat dimana campuran merah dan kuning menghasilkan warna jingga
terjadi pada pH 3.7 –mendekati netral. Ini akan
diekplorasi dengan lebih lanjut pada bagian bawah halaman.
c. Fenolftalein
Fenolftalein adalah indikator
titrasi yang lain yang sering digunakan, dan fenolftalein ini merupakan bentuk
asam lemah yang lain.
Pada kasus ini, asam lemah
tidak berwarna dan ion-nya berwarna merah muda terang. Penambahan ion hidrogen
berlebih menggeser posisi kesetimbangan ke arah kiri, dan mengubah indikator
menjadi tak berwarna. Penambahan ion hidroksida menghilangkan ion hidrogen dari
kesetimbangan yang mengarah ke kanan untuk menggantikannya – mengubah
indikator menjadi merah muda.
Setengah tingkat terjadi pada
pH 9.3. Karena pencampuran warna merah muda dan tak berwarna menghasilkan warna
merah muda yang pucat, hal ini sulit untuk mendeteksinya dengan akurat.
d. Indikator
Universal
Indikator universal merupakan
campuran dari bermacam-macam indikator yang dapat menunjukkan pH suatu larutan dari perubahan
warnanya. Indikator universal ada dua macam yaitu indikator yang berupa kertas
dan larutan.
Indikator kertas berupa kertas
serap dan tiap kotak kemasan indikator jenis ini dilengkapi dengan peta warna.
Penggunaannya sangat sederhana, sehelai indikator dicelupkan ke dalam larutan
yang akan diukur pH-nya. Kemudian dibandingkan dengan peta warna yang tersedia.
Daftar indikator asam basa
lengkap
Indikator
|
Rentang pH
|
Kuantitas penggunaan per 10
ml
|
Asam
|
Basa
|
Timol biru
|
1,2-2,8
|
1-2 tetes 0,1% larutan
|
Merah
|
kuning
|
Pentametoksi merah
|
1,2-2,3
|
1 tetes 0,1% dlm larutan 0%
alkohol
|
merah-ungu
|
tak berwarna
|
Tropeolin OO
|
1,3-3,2
|
1 tetes 1% larutan
|
Merah
|
kuning
|
2,4-Dinitrofenol
|
2,4-4,0
|
1-2 tetes 0,1% larutan dlm
50% alkohol
|
tak berwarna
|
kuning
|
Metil kuning
|
2,9-4,0
|
1 tetes 0,1% larutan dlm 90%
alkohol
|
Merah
|
kuning
|
Metil oranye
|
3,1-4,4
|
1 tetes 0,1% larutan
|
Merah
|
oranye
|
Bromfenol biru
|
3,0-4,6
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
biru-ungu
|
Tetrabromfenol biru
|
3,0-4,6
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
biru
|
Alizarin natrium sulfonat
|
3,7-5,2
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
ungu
|
α-Naftil merah
|
3,7-5,0
|
1 tetes 0,1% larutan dlm 70%
alkohol
|
merah
|
kuning
|
p-Etoksikrisoidin
|
3,5-5,5
|
1 tetes 0,1% larutan
|
merah
|
kuning
|
Bromkresol hijau
|
4,0-5,6
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
biru
|
Metil merah
|
4,4-6,2
|
1 tetes 0,1% larutan
|
merah
|
kuning
|
Bromkresol ungu
|
5,2-6,8
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
ungu
|
Klorfenol merah
|
5,4-6,8
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
merah
|
Bromfenol biru
|
6,2-7,6
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
biru
|
p-Nitrofenol
|
5,0-7,0
|
1-5 tetes 0,1% larutan
|
tak berwarna
|
kuning
|
Azolitmin
|
5,0-8,0
|
5 tetes 0,5% larutan
|
merah
|
biru
|
Fenol merah
|
6,4-8,0
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
merah
|
Neutral merah
|
6,8-8,0
|
1 tetes 0,1% larutan dlm 70%
alkohol
|
merah
|
kuning
|
Rosolik acid
|
6,8-8,0
|
1 tetes 0,1% larutan dlm 90%
alkohol
|
kuning
|
merah
|
Kresol merah
|
7,2-8,8
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
merah
|
α-Naftolftalein
|
7,3-8,7
|
1-5 tetes 0,1% larutan dlm
70% alkohol
|
merah mawar
|
hijau
|
Tropeolin OOO
|
7,6-8,9
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
merah mawar
|
Timol biru
|
8,0-9,6
|
1-5 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
biru
|
Fenolftalein (pp)
|
8,0-10,0
|
1-5 tetes 0,1% larutan dlm
70% alkohol
|
tak berwarna
|
merah
|
α-Naftolbenzein
|
9,0-11,0
|
1-5 tetes 0,1% larutan dlm
90% alkohol
|
kuning
|
biru
|
Timolftalein
|
9,4-10,6
|
1 tetes 0,1% larutan dlm 90%
alkohol
|
tak berwarna
|
biru
|
Nile biru
|
10,1-11,1
|
1 tetes 0,1% larutan
|
biru
|
merah
|
Alizarin kuning
|
10,0-12,0
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
lilac
|
Salisil kuning
|
10,0-12,0
|
1-5 tetes 0,1% larutan dlm
90% alkohol
|
kuning
|
oranye-coklat
|
Diazo ungu
|
10,1-12,0
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
ungu
|
Tropeolin O
|
11,0-13,0
|
1 tetes 0,1% larutan
|
kuning
|
oranye-coklat
|
Nitramin
|
11,0-13,0
|
1-2 tetes 0,1% larutan dlm
70% alkohol
|
tak berwarna
|
oranye-coklat
|
Poirrier’s biru
|
11,0-13,0
|
1 tetes 0,1% larutan
|
biru
|
ungu-pink
|
Asam trinitrobenzoat
|
12,0-13,4
|
1 tetes 0,1% larutan
|
tak berwarna
|
oranye-merah
|
3. Garam
Garam adalah senyawa yang terbentuk dari reaksi asam dan basa. Terdapat beberapa contoh garam,
antara lain: NaCl, CaCl2,
ZnSO4, NaNO2, dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari–hari tentu
kamu tidak asing dengan garam. Contoh garam adalah garam dapur (NaCl) yang biasa digunakan untuk keperluan memasak. Tahukah kamu dari
mana garam dapur tersebut diperoleh? Garam dapur dapat diperoleh dari air laut.
Petani garam membuatnya dengan cara penguapan dan kristalisasi. Garam yang
diperoleh kemudian diproses iodisasi (garam kalium, KI) sehingga diperoleh
garam beriodium. Garam dapur juga dapat diperoleh dengan cara mencampur zat
asam dan basa. Mengapa demikian? Asam bereaksi dengan basa membentuk zat netral
dan tidak bersifat asam maupun basa. Reaksi antara asam dan basa dinamakan
reaksi netralisasi. Sebagai contoh asam klorida bereaksi dengan natrium
hidroksida (soda api) akan membentuk garam dapur dan air. Jika dengan
menggunakan proses penguapan, maka air akan menguap dan tersisa endapan garam
dapur saja.
Reaksi kimia yang dapat menghasilkan garam, antara lain:
v
Asam + basa menghasilkan garam + air
v
Basa + oksida asam menghasilkan garam + air
v
Asam + oksida basa menghasilkan garam + air
v
Oksida asam + oksida basa menghasilkan garam
v
Logam + asam menghasilkan garam + H2
Tabel 2.4 Beberapa garam yang dikenal
No.
|
Nama garam
|
Rumus
|
Nama Dagang
|
Manfaat
|
1
|
Natrium klorida
|
NaCl
|
Garam dapur
|
Penambah rasa makan
|
2
|
Natrium bikarbonat
|
NaHCO3
|
Baking soda
|
Pengembang kue
|
3
|
Kalsium karbonat
|
CaCO3
|
Kalsit
|
Cat tembok dan bahan
karet
|
4
|
Kalium nitrat
|
KNO3
|
Saltpeter
|
Pupuk, bahan peledak
|
5
|
Kalium karbonat
|
K2CO3
|
Potash
|
Sabun dan kaca
|
6
|
Natrium fosfat
|
Na3PO4
|
TSP
|
Deterjen
|
7
|
Amonium klorida
|
NH4Cl
|
Salmiak
|
Baterai kering
|
Reaksi penetralan berguna bagi manusia, antara lain produksi asam
lambung (HCl) yang berlebihan dapat dinetralkan dengan menggunakan senyawa basa
Mg(OH)2. Para petani menggunakan reaksi penetralan agar tanah yang terlalu
asam dan tidak baik bagi tanaman dapat menjadi netral dengan menambahkan
senyawa basa Ca(OH)2atau air kapur. Pasta gigi mengandung basa
berfungsi untuk menetralkan mulut kita dari asam, yang dapat merusak gigi dan
menimbulkan bau mulut.
Berdasarkan sifat asam dan
basa, larutan dibedakan menjadi tiga golongan yaitu : bersifat asam, basa, dan
netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indikator
asam-basa, yaitu zat-zat warna yang menghasilkan warna berbeda dalam larutan
asam dan basa. Cara menentukan senyawa bersifat asam, Basa atau netral dapat
menggunakan kertas lakmus, larutan indikator atau larutan alami. Misal, lakmus
merah dan biru.
Berikut pengelompokkan jenis indikator asam-Basa dalam larutan yang bersifat
asam, Basa dan netral. Lihat tabel 2.5 di
bawah ini.
Tabel 2.5 Warna lakmus dalam
larutan yang bersifat asam, basa, dan netral
No.
|
Indikator
|
Larutan asam
|
Larutan basa
|
Larutan netral
|
1
2
3
4
5
|
Lakmus Merah (LM)
Lakmus Biru (LB)
Metil Merah (MM)
Metil Jingga (MO)
Fenolftalin (PP)
|
Merah
Merah
Merah
Merah
Tidak berwarna
|
Biru
Biru
Kuning
Kuning
Merah
|
Merah
Biru
Kuning
Kuning
Tidak berwarna
|
Perhatikan tabel 2.6 warna
ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, basa, dan netral.
Tabel 2.6 Warna
ekstrak kubis ungu dalam larutan asam, Basa dan netral
No.
|
Sifat larutan
|
Warna indikator
|
1
2
3
4
5
6
7
|
Asam kuat
Asam menengah
Asam lemah
Netral
Basa lemah
Basa menengah
Basa kuat
|
Merah tua
Merah
Merah keunguan
Ungu
Biru kehijauan
Hijau
Kuning
|
Sifat asam ditunjukkan oleh perubahan warna indikator buatan dan indikator
alami menjadi warna kemerahan, sedangkan sifat Basa ditunjukkan oleh perubahan
warna indikator buatan dan indikator alami menjadi warna kebiruan atau
kehijauan.
2) Campuran
Heterogen
Campuran heterogen adalah campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian
campuran, contohnya air dan minyak, kemudian pasir dan semen.
Campuran antara dua macam zat atau lebih yang
partikel-partikel penyusunnya masih dapat dibedakan satu sama lainnya
disebut campuran heterogen. Contoh campuran heterogen : tanah, air
sungai, makanan, minuman, air laut, adonan kue, adonan beton cor, dll. Pada
campuran heterogen dinding pembatas antar zat masih dapat dilihat, misal
campuran air dengan minyak, campuran besi dan pasir, campuran serbuk besi
dan air, dll.
Di dalam
campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Koloid
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen (dua fase) antara dua zat atau
lebih di mana partikel-partikel zat yang berukuran koloid (fase
terdispersi/yang dipecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium
pendispersi/ pemecah). Dimana di antara campuran homogen dan
heterogen terdapat sistem pencampuran yaitu koloid, atau bisa juga disebut
bentuk (fase) peralihan homogen menjadi heterogen. Campuran homogen adalah
campuran yang memiliki sifat sama pada setiap bagian campuran tersebut,
contohnya larutan gula dan hujan. Sedangkan campuran heterogen sendiri adalah
campuran yeng memiliki sifat tidak sama pada setiap bagian campuran, contohnya
air dan minyak, kemudian pasir dan semen.
Ukuran partikel koloid berkisar antara 1-100 nm. Ukuran yang dimaksud dapat
berupa diameter, panjang, lebar, maupun tebal dari suatu partikel. Contoh lain
dari sistem koloid adalah adalah tinta, yang terdiri dari serbuk-serbuk warna
(padat) dengan cairan (air). Selain tinta, masih terdapat banyak sistem koloid
yang lain, seperti mayones, hairspray, jelly, dll.
Larutan adalah campuran homogen antara zat terlarut dan pelarut. Zat terlarut
dinamakan juga dengan fasa terdispersi atau solut, sedangkan zat pelarut
disebut dengan fasa pendispersi atau solvent. Contohnya larutan gula atau
larutan garam.
Suspensi adalah campuran heterogen yang terdiri dari partikel – partikel kecil
padat atau cair yang terdispersi dalam zat cair atau gas. Misalnya, tepung
beras dilarutkan dalam air dan dikocok dengan kuat; Apabila campuran tersebut
dibiarkan beberapa saat, campuran tersebut akan mengendap ke bawah.
Ciri-ciri:
- Keruh
- Ada bidang batas antar komponen-komponen penyusunnya (jika
dilihat dengan mikroskop ultra)
- Dapat disaring dengan kertas saring ultra
- Komponen padat dan cair dapat memisah sendiri dalam waktu
relatif lama
-Dapat menghamburkan cahaya
Contoh:
- Air susu - Cat - Tinta
- santan - Asap - Kabut
b. Suspensi
Suspensi
adalah campuran biasa.
Suspensi
adalah sediaan
cair yang mengandung partikel padat tidak larut yang terdispersi dalam fase
cair.
Suspensi terdiri dari beberapa jenis yaitu :
ØSuspensi Oral adalah sediaan cair yang mengandung partikel padat yang terdispersi dalam
pembawa cair dengan bahan pengaroma yang sesuai dan ditujukkan untuk penggunaan
oral.
ØSuspensi Topikal adalah sediaan cair mengandung partikel padat yang terdispersi dalam
pembawa cair yang ditujukkan untuk penggunaan pada kulit.
ØSuspensi Optalmik adalah sediaan cair steril yang mengandung partikel-partikel yang
terdispersi dalam cairan pembawa yang ditujukkan untuk penggunaan pada mata.
ØSuspensi tetes telinga adalah sediaan cair yang mengandung partikel-partikel halus yang ditujukkan
untuk diteteskan pada telinga bagian luar.
ØSuspensi untuk injeksi adalah sediaan berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang sesuai dan
tidak disuntikan secara intravena atau kedalam saluran spinal.
ØSuspensi untuk injeksi terkontinyu
adalah sediaan padat kering dengan bahan pembawa yang sesuai untuk
membentuk larutan yang memenuhi semua persyaratan untuk suspensi steril setelah
penambahan bahan pembawa yang sesuai.
Rangkuman
Bab
2
Klasifikasi
Zat
1.
Semua zat kimia merupakan asam, basa dan garam.
2.
Asam memiliki sifat antara lain rasanya masam, menghantarkan
arus listrik, jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidrogen, mengubah
lakmus biru menjadi merah dan korosif terhadap logam.
3.
Basa memiliki sifat licin jika terkena kulit, menghantarkan
arus listrik, jika dilarutkan dalam air akan melepaskan ion hidroksida,
mengubah lakmus merah menjadi biru dan menetralkan asam.
4.
Garam bersifat menghantarkan arus listrik (dalam bentuk
lelehan) dan tidak mengubah warna kertas lakmus merah maupun biru.
5.
Untuk mengidentifikasi asam, basa, dan garam digunakan
indikator alami (ekstrak kulit manggis, kubis ungu dan bunga sepatu) dan
indikator buatan (kertas lakmus, indikator universal, dan pH meter).
6.
Tingkat keasaman dinyatakan dengan angka 1 - 14. Larutan
bersifat asam jika pH kurang dari 7, larutan netral memiliki pH 7 dan larutan
basa memiliki pH lebih dari 7.
7.
Jenis zat kimia yang utama dibedakan menjadi unsur, senyawa,
dan campuran.
8.
Unsur merupakan zat tunggal yang tidak dapat diuraikan lagi
menjadi zat lain yang lebih sederhana melalui reaksi kimia sederhana.
9.
Nama unsur dapat dinyatakan dengan lambang unsur. Lambang
unsur yang kita gunakan sekarang ini menurut usulan Berzelius.
10.
Senyawa merupakan zat yang tersusun atas dua unsur atau
lebih yang bergabung secara kimia dengan perbandingan massa tertentu. Rumus
kimia dari senyawa dinyatakan dengan Ax By , di mana A dan B menyatakan lambang
unsur penyusun sedangkan x dan y menyatakan jumlah relatif atom A dan B dalam
senyawa.
11.
Campuran merupakan materi yang tersusun atas dua jenis zat
atau lebih dengan perbandingan tidak tetap. Campuran dibedakan atas campuran
homogen (larutan) dan campuran heterogen (suspensi dan koloid).