Berikut adalah jenis-jenis tanah:
- Tanah Humus
Tanah humus berada di lapisan atas, berwarna gelap, dan bersifat gembur. Tanah humus terbentuk dari pembusukan tumbuh-tumbuhan. Tanah humus banyak terdapat di hutan tropis.
- Tanah Kapur
Tanah kapur terbentuk dari pelapukan batuan kapur. Tanah kapur sangat mudah dilalui air dan sedikit mengandung humus. Tanah jenis ini cocok untuk pertumbuhan pohon jati.
- Tanah Gambut
Tanah Gambut terbentuk di daerah rawa. Tanah ini bersifat asam, berwarna gelap, serta bertekstur lunak dan basah. Tanah Gambut kurang subur sehingga tidak cocok untuk pertanian.
- Tanah Vulkanik
Tanah vulkanik banyak terdapat di lereng gunung berapi. Tanah ini terbentuk dari material abu yang tertinggal setelahterjadi letusan gunung berapi. Tanah vulkanik bersifat sangat subursehingga baik untuk bercocok tanam.
- Tanah Pasir
Tanah pasir sangat mudah dilalui air atau bersifat porous. Tanah ini terbentuk dari pelapukan batuan. Tanah pasir kurang baik untuk pertanian karena mengandung sedikit humus, tetapi cocok digunakan sebagai bahan bangunan.
- Tanah Podzolik
Tanah podzolik mudah ditemukan di daerah pegunungan yang bercurah hujan tinggi dan beriklim sedang. Tanah jenis ini terbentuk dari pelapukan batuan yang mengandung banyak kuarsa sehingga tanah podzolik berwarna kecoklatan. Tanah podzolik bersifat kurang subur karena mineralnya hanyut bersama aliran air hujan.
- Tanah Aluvial
- Tanah Laterit
Tanah laterit berada di lapisan bawah. Tanah jenis ini berwarna kemerah-merahan dan tidak subur karena tidak mengandung humus.
- Tanah Liat
Terdiri atas butiran halus sehingga bersifat liat. Tanah liat sukar/sulit dilalui air, tetapi mudah dibentuk ketika basah sehingga banyak dimanfaatkan untuk membuat gerabah atau tembikar.